Jumat, 01 Mei 2009

Dibalik angka 427 bagi UKM PENCAK SILAT UNY...


Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah (POMDA) Daerah Istimewa Yogyakarta yang dimulai sejak tanggal 1Mei 2009 yang dibuka di GOR UNY tersebut masih membekas bagi para atlet yang menghadiri upacara di hari tersebut. Tak pelak lagi sebuah lecutan yang mengingatkan kita pada prestasi olahraga bangsa kita, mengapa? Karena pada saat menjadi mahasiswa tersebut, masa prestasi puncak dari seorang atlet benar-benar dapat diuji. Akankah menjadi the next atlet profesional? Dengan langkah tersebut BAPOMI selaku pelaksana tunggal POMDA mengadakan seleksi setiap tahunnya untuk dapat memantau sekaligus menseleksi para atlet yang akan dikirim ke event yang lebih bergengsi lagi yaitu POMNAS (Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional). Tahun ini POMNAS akan dilaksnakan di Palembang. Tahun lalu, Pomnas yang dilaksakan di Propinsi Kalimantan Timur, prestasinya kurang “membahagiakan” BAPOMI. Sehingga BAPOMI sepertinya menganak emaskan cabang olahraga tertentu saja. Kita bisa melihat dari POMNAS ini, bahwa sarana prasarana olahraga yang ada di luar pulau Jawa berkembang. Dan hal ini perlu menjadi perhatian khusus bagi pemerintah agar sarana prasarana pendukung majunya keolahragaan nasional tidak hanya dibangun di pulau Jawa saja, tetapi daerah diluar pulau Jawa pun juga perlu perhatian dan komitmen dari pemerintah.
Bagi UKM Pencak Silat UNY, POMDA sudah tidak asing lagi sebab sudah jauh-jauh hari para atlet sudah persiapkan untuk menghadapi event tahunan ini. Seleksi yang amat ketat dilakukan oleh UKM Pencak Silat UNY untuk mendapatkan jajaran atlet yang berkualitas. Hal ini dilakukan karena peminat untuk mengikuti POMDA cukup banyak sehingga pelatih berpikir dua kali dalam menentukan atlet yang akan diturunkan untuk mengikuti POMDA ini. Dan tibalah saatnya penentuan atlet yang akan diterjunkan dalam POMDA ini, seleksi dilakukan dua kali pada hari Senin, 27 april 2009 dan kamis 30 april 2009. Maka didapatkan 17 atlet untuk mengikuti POMDA ini dengan 12 atlet tanding dan 5 atlet TGR. Pertandingan berlangsung pada tanggal 5-7 mei 2009 bertempat di UPN “V” Yogyakarta. Hari kedua merupakan semi final untuk kategori tanding, dan untuk kategorui TGR. Pada hari kedua ini UNY memperoleh emas pertamanya untuk cabang silat melalui penampilan seni tunggal putra yang diperagakan oleh Hendri. Dan berturut-turut menyusul emas kedua yang diperoleh Safitri Mila Esta yang juga menampilakan seni tunggal putri dan emas ketiga diperoleh dari seni beregu putri yang beranggotakan Adina, Novi, dan Gayuh. Yang mengungguli dari tim seni UIN SUKA maupun tim seni UAD yang hanya memperoleh juara 2 dan 3. Hal yang menarik disini yaitu kesemuanya mendapatkan nilai yang persis sama dengan perolehan nilai 427! Dus! Itulah seni dari angka yang didapat atau kemustahilan yang tidak diperkirakan oleh tim dari UNY. Hingga saat ini UNY dipandang remeh bila menampilakan TGR (tunggal, ganda, regu. Red.) hampir dipastikan menuai kekalahan. Tidak mau mengulagi kekalahan yang sama pada saat KEJURNAS UPN “V” Yogyakarta tahun kemarin, UNY dengan segala upaya mempersiapkan para atlet seninya. Dengan mulai bangkitnya kategori seni di UNY dipastikan dominasi pencak silat masih dipegang oleh UNY di tingkat daerah khususnya propinsi DIY.
Walaupun absennya seni beregu putra, seni ganda putra dan putri pada kejuaraan POMDA tahun ini, tidak mengurangi semangat dari para atlet untuk memberikan yang terbaik bagi ukm Pencak Silat UNY. Akhirnya penulis hanya bisa berharap dalam kejuaraan-kejuraan mendatang ukm Pencak Silat UNY tetap bisa berjaya dalam laga ataupun seni hingga dapat membumikan olahraga tradisional ini di bumi nusantara umumnya di belahan dunia manapun pada khususnya, “Pencak Silat UNY Jaya Di UNY Jaya Di Mana Saja....”