Minggu, 01 Mei 2011

PERAN NYATA LEMBAGA AKADEMIK KEOLAHRAGAAN KEDEPAN



Sebuah negara perlu mengembangkan dan sekaligus memajukan olahraga. Sebab olahraga yang berdasarkan pada perkembangan dunia seiringnya kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, negara dapat memperoleh hasil yang luar biasa berkenaan dengan olahraga. Kinerja olahraga yang prestatif ini dapat mengangkat harkat, martabat dan kehormatan bangsa. Dalam olahraga akan menciptakan rasa disiplin dan kerjasama yang baik, menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme yang tinggi terhadap bangsanya sendiri. Olahraga yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari merupakan contoh nyata mengapa suatu negara perlu memajukan olahraga. Dengan berolahraga tidak hanya mampu memelihara dan meningkatkan kebugaran saja tetapi juga berperan penting dalam membentuk sebuah kepribadian.

Pemerintah sebagai pihak yang sangat membutuhkan bangsa yang sehat bugar, dan kuat secara fisik maupun psikis untuk keberlansungan roda pembangunan, dituntut untuk berperan aktif melalui seluruh departemennya yang terkait. Mengapa Pemerintah? Sebab pemerintah yang memiliki kebijakan dan kemampuan pendanaan dalam membuat sarana dan prasarana olahraga yang memadai. Selain itu pemerintah juga memerlukan sarana atau media untuk mempromosikan dan memperkenalkan eksistensinya dalam menjalin hubungan yang harmonis dengan berbagai negara di seluruh kawasan dunia dengan cara mengikuti ivent yang diselenggarakan oleh forum regional, continental atau Olympic Games. Dalam mengembangkan dan juga memajukan olahraga yang ada di Indonesia ini, pemerintah mempunyai patrner yang bertugas melakukan pembinaan prestasi olahraga yaitu KONdan KOI. Sebab KON dan KOI merupakan organisasi olahraga independen tertinggi disuatu negara yang keberadaannya diakui oleh Organisasi Olahraga Dunia (IOC). Disini tugas untuk membina dan meningkatkan prestasi olahraga tidak semata hanya KON dan KOI saja, tetapi yang paling penting adalah para pelaku olahraga. Para pelaku olahraga disini meliputi:
1. Lembaga akademik yang memiliki pakar ilmu keolahragaan, sarana prasarana yang menunjang, lembaga riset dan kajian, pembina dan pengurus organisasi keolahragaan.
2. Para pelaku olahraga yang langsung terlibat di lapangan seperti guru olahraga yang merupakan insan pertama meperkenalkan gerakan olahraga sejak dini, pelatih sebagai subyek dan sekaligus obyek pencetak prestasi atlet, atlet sebagai pembinaan pretasi, pembina dan pengurus organisasi keolahragaan sebagai subyek dan obyek pembinaan dalam bidang organisasi keolahragaan.

Oleh sebab itu, para pelaku olahraga harus meningkatkan perannya dalam mencapai semua itu dengan jiwa sportif tentunya. Sebuah upaya untuk memajukan olahraga di Indonesia tidak terlepas dengan dana tentunya. Penggalangan dana didapatkan dari usaha ataupun industri. Walaupun dana dibebankan pada negara sepenuhnya seharusnya, tetapi dunia industri juga memiliki kepentingan. Dunia indutri akan terbantu dalam mempromosikan hasil usahanya. Dengan promosi produk yang dilakukan oleh insan olahraga tentunya produk industri yang dipasarkan semakin mudah diterima oleh masyarakat luas karena image yang melekat pada sebuah produk tersebut berkaitan dengan olahraga.

Sebuah kemenangan ataupun kekalahan pasti ada sebabnya, oleh karena itu bagaimana cara mengatasi bila kedua hal tersebut terjadi adalah sebuah tuntutan dan tuntunan agar tidak terjerumus pada hal yang merugikan. Prestasi olahraga Indonesia dalam dasawarsa terakhir ini terbilang terpuruk daripada bangsa lain. Sebab di Indonesia dalam mengkaderisasi, regenerasi dan seleksi atlet terlambat dan kurang maksimal itupun kurang memanfaatkan IPTEK. Sehingga proses yang diharapkan saat pemasalan, pembibitan, dan pembinaan prestasi kurang optimal. Sarana dan prasarana yang hanya terpusat dan tidak merata menyebabkan sulitnya mencari atlet yang kompeten. Dana yang minim untuk sistem pembinaan dan peningkatan prestasi mengakibatkan tidak fokusnya pada skala prioritas cabang olahraga unggulan. Dan saat ini lebih buruk lagi dengan mutu kepelatihan dan kompetensi pelatih yang masih minim, itupun masih ditambah dengan ketidak bijaksananya wasit dalam memimpin sebuah pertandingan.

Hal pertama kali yang harus dilakukan agar kejayaan olahraga di Indonesia tercinta ini dapat terwujud adalah mengembalikan fungsi masing-masing. Pemerintah dengan partnernya KON dan KOI bekerja sama dengan lembaga akademisi dan pelaku olahraga untuk:
1) mengambil peran dalam memperbaiki mutu dan kompetensi pelatih juga wasit,
2) menyusun sistem pembinaan olahraga (pemasalan, pembibitan, dan pembinaan pretasi) yang sitematis, integratif, dan berkesinambungan,
3) menyusun kurikulum yang tepat untuk menghasilkan SDM (guru, pelatih, pembina, pengurus) keolahragaan yang berkualitas,
4) meningkatkan pemanfaatan IPTEK olahraga secara efektif dan efisien dengan cara melakukan kajian atau riset ilmiah,
5) mengadakan seminar-seminar keolahragaan baik nasional maupun internasional.

Kemudian dalam hal pendanaan, pemerintah bekerja sama dengan dunia usaha dan industri untuk membuat sarana prasarana yang memadai agar tercipta suasana kondusif dalam berlatih. Kesejahteraan para atlet dan pelatih ketika pensiunpun semestinya juga diperhatikan. Kesejahteraan memang momok yang utama dalam dunia keolahragaan. Hal ini sangat penting akan tetapi bukan utama. Yang utama adalah kesadaran masyarakat kita sejauh mana mereka perduli terhadap olahraga itu sendiri. Bila semua hal yang tersebut berjalan tanpa adanya partisipasi aktif dari masyarakat, kedepannya pun kita akan mengalami kendala yang sama. Sehingga kesadaran dari berbagai pihak masyarakat sangatlah membantu peningkatan prestasi olahraga di Indonesia.