Rabu, 09 Maret 2016

Serendipity

Serendipity yang artinya kesanggupan untuk menemukan sesuatu keterangan dengan tidak disengaja, mencari sesuatu yang lain dalam waktu bersamaan (kebetulan yang menguntungkan). Merupakan sebuah kebetulan yang tidak direncanakan tetapi didukung sepenuhnya oleh semesta untuk dapat terwujud. Atau istilah lainnya ialah takdir : hal yang terjadi pada seseorang atau apa-apa yang akan terjadi pada mereka dimasa yang akan datang khususnya sesuatu yang terjadi di luar kontrol mereka. Takdir menentukan segala kehidupan kita, dengan penggalan-penggalan kisah yang segalanya terkait erat dan telah diatur menjadi sebuah scene bagi kita. Dengan begitu apakah kita tak punya pilihan? Tentu tidak, meskipun telah ditentukan, kita tetap mempunyai pilihan sebab ada bentuk tanda-tanda yang akan mengisyaratkan sesuatu. Dengan tanda-tanda kita dapat membaca dan menterjemahkan pertanda tersebut dan akan menentukan kebahagiaan yang kita peroleh. Memang aneh semua: kebetulan yang menguntungkan, penemuan-penemuan tak disengaja, kesempatan yang hanya sekali, penyesalan yang tiada akhir, kekecewaan sebagai penyebab balas dendam, semua hal ini terkait bagaimana kita memilih untuk bersikap atas kejadian yang kita hadapi. Waktu dan saat yang tepat atas pilihan kita pun tetap sesuai dengan takdir yang sudah tertulis. Dalam Islam ada dua takdir yang diberikan kepada manusia, yaitu takdir mukalaq dan takdir mubrom. Takdir mukalaq ini ialah takdir yang tidak dapat dirubah yang telah ditentukan oleh-Nya. Dan takdir mubrom ini ialah takdir yang dapat dirubah oleh manusia dengan segenap usaha, iktiar dan doanya.

Kebetulan memang tidak dapat diciptakan, hal tersebut melaju dengan sendirinya sesuai dengan waktu yang terus berjalan. Dengan begitu ada hal yang lain yang turut mempengaruhi kebetulan yaitu sesuatu hal yang sedang kita kerjakan. Dalam bidang pekerjaan yang kita tekuni pastinya memerlukan komunikasi yang intens agar terjadi interkoneksi integratif terhadap semua orang agar tidak terjadi kegagalan dalam berkomunikasi. Komunikasi sebagai jembatan untuk membentuk takdir yang terjadi agar menjadi sebuah peristiwa nyata dan bukan sebuah kebetulan, hal ini memang terkesan dibuat-buat sebagai alasan. Adanya saat-saat atau sebuah momen yang kita nantikan akan memperbaiki kesempatan kita yang berarti dapat merubah kebetualan-kebetulan yang akan terjadi. Tanpa mengenyampingkan pertanda-pertanda yang ada disekitar kita. Pertanda sebagai bentuk kebetulan bahkan membutuhkan kecocokan sebagai isyarat agar dikenal menjadi ujian kemantapan hati. Dan apapun tidak dapat terlaksana bila seluruh semesta alam tidak mendukungmu.Pertaruhan yang tidak seimbang pastinya, tetapi cukup menjadi bahan renungan. Janganlah hidup dalam mimpi tapi hidupkan mimpimu tersebut dalam dunia nyata ini. Seluruh pengalaman yang kita dapatkan merupakan pengalaman yang sama sekali berbeda meskipun seolah-olah seperti de javu sekalipun.

Memang dalam kecocokan itu sulit dicari bila sudah tidak merasa nyaman. Tetapi takdir terkadang memberikan suatu pertanda yang berbeda dengan persepsi kita. Hal itu yang mudah membuat kita menjadi mudah putus asa maka dari situlah dibutuhkan rasa/intuisi yang yang kuat agar kebetulan yang menguntungkan tetap pada jalur yang kita lalui. Disinilah letak peranan komunikasi, meski takdir akan tetap mengirimkan dan selalu mengirimkan pertanda-pertanda agar kita mau mengikuti pertanda yang dibuat tersebut. Komunikasi yang dilakukan secara aktif juga membentuk simpu-simpul yang nantinya akan menjadi terikat kuat dan membentuk sebuah jaringan, dan jaringan-jaringan tersebut akan membentuk sebuah jembatan kesempatan. Dan itulah jembatan takdir yang kita jalani hingga akhir hayat kita. Setiap waktu kita mencari tahu dan masuk ke segala pintu kesempatan yang ada untuk menemukan takdir yang tertulis untuk kita. Irama yang tepat untuk menggapai hal tersebut berawal dari pemicu dan daya respon kembali. Sebab agar menemukan belahan-belahan kecil dari berseraknya simpul-simpul kecil dari takdir adalah menyelaraskan irama dengan semesta alam untuk menemukan secara utuh dari artian takdir yang sedang berjalan tersebut. Dan kebetulan hanyalah sebuah perantara, yang nyata adalah ketika garis kemampuan bertemu/bersinggungan/berpotongan pada titik temu yang sama dengan garis kesempatan. Sebab ketika Tuhan menutup pintu-Nya, Dia akan membuka jendela-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar