Kamis, 28 April 2011

Mengatasi masalah dengan atasan?

Yup setiap kali kita menjadi orang yang disuruh pasti merasa kurang nyaman ataupun kurang ikhlas menerima perintah dari atasan. Apakah penyebabnya? Dari berbagai cara untuk mengatasi diskriminasi pekerjaan tersebut kita melihat pada diri kita terlebih dahulu. Dulu pada saat kita menjadi senior di Unit Kegiatan pastinya kita juga menyuruh adik tingkat kita denga perlakuan yang sama pada saat kita disuruh-suruh tadi. Nah itulah sebuah roda kehidupan yang selalu kita mengikuti kita. Dan seharusnya kita juga menyadari akan hal itu sehingga perasaan "nggrundel" atau ga enak hati tidak terselip pada diri kita. Bekerjalah dengan satu tujuan yaitu mengharap ridho Allah SWT maka pekerjaanmu akan dimudahkan entah bagaiman cara dan bentuknya.
Menjaga hati selalu mawas diri lebih penting daripada kita uring-uringan gara-gara atasan kita tidak mempermudah pekerjaan kita. Nah selanjutnya apa yang harus dilakukan agar atasan kita menyukai ide-ide pekerjaan kita?
Hmmmm... Kita pikirkan bersama-sama saja ya....?!

Nah ini ada sebuah artikel yang menarik di tabloid nova. silahkan baca. http://www.tabloidnova.com/Nova/Karier/Konflik-Kantor/Cara-Bijak-Dukung-Atasan
Banyak pemimpin perusahaan yang mengikuti berbagai macam kursus serta belajar bagaimana cara mengatur para pegawainya. Sayangnya, cuma sedikit yang belajar bagaimana cara "mengatur" bosnya.
Berikut ini beberapa tips yang dapat diterapkan agar bos mendapatkan hasil yang lebih baik, sekaligus membantu menjalin serta mengembangkan hubungan yang lebih kuat dengan atasan Anda.
1. Memotivasi atasan
Cari tahu, apa yang penting buat atasan dan bagaimana agar dapat membantunya. Apakah atasan lebih memusatkan perhatian pada peningkatan penjualan atau lebih tertarik pada pengembangan pemasaran internasional? Bila Anda tahu apa yang diprioritaskan atasan, hal ini akan dapat membantu Anda untuk lebih memusatkan waktu dan tenaga pada prioritas-prioritas tersebut.
2. Bekerja sebagai tim
Atasan Anda berhadapan dengan berbagai macam tekanan dari pihak-pihak yang belum tentu Anda ketahui. Tanyakan pada atasan, cara yang bagaimana yang diinginkannya agar Anda dapat membantunya. Cari cara untuk mempermudah pekerjaan atasan dan tunjukkan padanya, Anda dapat membantunya.
3. Beri umpan balik
Tidak mudah untuk memberikan umpan balik pada atasan. Namun walau bagaimanapun juga, Anda harus memberitahu atasan, apa yang sebaiknya dilakukan dan tidak. Tentu saja sampaikan hal itu dengan cara yang sopan dan disertai bukti nyata.
Dengan cara ini Anda membantu atasan dalam mengatasi masalah yang dihadapi dan hubungan dengan atasan pun akan lebih kuat. Sebelum mencobanya, Anda dapat mempraktekkannya terlebih dahulu pada teman sekerja beberapa kali dan setelah itu sampaikan pada atasan dengan cara yang sopan.
4. Tawarkan saran, bukan keluhan.
Bila ada masalah, temui atasan untuk memberi saran yang spesifik atas apa yang dapat Anda lakukan. Hal ini jauh lebih membantu daripada hanya menunjuk kesalahan atau mengeluh.
5. Jangan memberi kejutan
Artinya, beritahu atasan tentang masalah-masalah yang sekiranya bakal jadi hambatan jauh sebelum persoalan tersebut berkembang. Pastikan atasan memperoleh semua informasi agar dia tidak terkejut di dalam rapat.
6. Bantu atasan
Cari cara agar atasan tampak baik. Bantu atasan agar dapat naik ke posisi yang lebih tinggi dan dengan demikian Anda pun akan siap untuk naik ke posisi yang lebih tinggi. Memiliki hubungan kerja yang sangat baik merupakan hal yang utama demi keberhasilan Anda. Semuanya tergantung dari bagaimana Anda memperlakukan atasan. Yang jelas, bukan dengan cara menjilat!


Dan untuk mengatasi emosi yang berlebihan ada beberapa kiat dan tipsnya baca saja di bawah ini.
Tips mengatasi emosi di kantor :

Setiap karyawan pasti pernah merasakan naik turunnya emosi di tempat kerja. Berhubungan dengan banyak orang, dengan banyak sifat dan kemauan dan kemampuan, membutuhkan tenggang rasa tinggi, serta kemampuan untuk menguasai emosi sebaik-baiknya.

Berikut ini enam tips untuk membantu Anda menjaga emosi agar tetap berada pada "daerah aman". Artinya, tidak terlihat terlalu ambisius mengejar karier, tetapi tidak juga pasif.
Tip 1: Tenangkan diri
Pasti ada saat-saat dimana emosi Anda meledak. Jangan bawa rasa marah ke ruangan atasan, dan menuangkan semua emosi Anda kepadanya. Atasan bukan tempat yang tepat untuk curhat hal-hal sepele yang seharusnya bisa Anda selesaikan sendiri. Sebaliknya, tarik diri Anda dari situasi yang tak mengenakkan, dan kenali masalah yang membuat Anda marah. Setelah itu, analisa permasalahan, dan cari solusi.

Sampaikan kepada atasan pada saat Anda sudah tenang. Berikan masukan yang positif dengan penuh semangat. Sampaikan situasi secara rasional beserta masalah dan solusi yang jelas agar atasan melihat Anda sebagai seorang yang profesional dan memandang situasi dengan jelas.
Tip 2: Membaca sinyal
Bila Anda termasuk orang yang bersemangat dan penuh dengan untuk melaksanakan tugas-tugas yang sulit, manfaatkan energi tadi untuk memaksimalkan kelebihan yang Anda miliki. Tetapi, tetaplah melakukannya dengan hati-hati.

Kemauan yang besar diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik. Pastikan bahwa semangat Anda tidak melampaui batas. Untuk mengetahuinya Anda dapat mengamati bahasa tubuh yang diperlihatkan orang lain kepada Anda. Bahasa tubuh merupakan indikator yang baik dalam menyadarkan apakah Anda terlalu emosional atau tidak.
Tip 3: Fakta pendukung
Bila sedang melakukan suatu tugas yang membuat Anda sangat bersemangat, jangan lupa untuk melengkapinya dengan fakta-fakta dan angka-angka. Tetapi jangan lupa, untuk mendapatkan kepekaan bisnis yang baik, selain data yang obyektif dan dasar pemikiran yang kuat, "investasi emosional" juga perlu Anda miliki.

Tip 4: Kerja sama dengan baik
Kemampuan bekerja dalam tim merupakan keterampilan yang penting. Di lingkungan profesional, keberhasilan tim sangat tergantung dari kemampuan memberi dan menerima (take and give) antara para anggota tim yang bekerja sama demi mencapai tujuan.

Sebagai pemimpin tim, kemampuan mengelola emosi diri sendiri dan emosi anggota lainnya merupakan keahlian tersendiri. Salah satu cara terbaik dalam mengatur emosi orang lain adalah dengan mendengarkan apa yang mereka katakan dan memperlihatkan empati terhadap apa yang mereka rasakan.
Setiap orang ingin didengar, terutama di tempat kerja dimana mereka menghabiskan hampir sebagian besar waktunya. Untuk mengatur emosi Anda, pusatkan perhatian ke dalam usaha menangkan diri Anda. Jika Anda sudah bisa menguasai diri sendiri, anggota tim yang lain akan melihat Anda sebagai panduan emosional mereka. Bila emosi Anda meledak, yang lain akan memberikan reaksi yang sama.
Tip 5: Cari orang yang tepat
Kadang-kadang hanya dengan mengeluarkan uneg-uneg kepada seseorang yang mengerti dinamika kantor akan dapat menenangkan emosi Anda. Melepaskan kekesalan kepada seseorang yang tidak memiliki tingkat emosional yang sama dengan Anda merupakan cara terbaik. Pilihlah tempat curhat dengan bijaksana, dan pikirkan dua kali sebelum menentukan siapa orangnya agar Anda tidak dikhianati.

Tip 6: Menjaga keseimbangan hidup
Cara lain untuk mendapatkan keseimbangan emosional di tempat kerja adalah dengan memiliki keseimbangan hidup di luar tempat kerja Anda. Bila Anda memiliki kehidupan pribadi yang menyenangkan, rasa bahagia akan terpancar di wajah Anda dan terbawa ke kantor. Akibatnya, meskipun Anda bertemu dengan hal-hal yang potensial memancing emosi, Anda bisa mengatasinya dengan wajar.

 Dishare dari http://www.a2g-west.com/forum.php?task=reply&topik=263&idkategori=16

1 komentar: