Selasa, 05 April 2011

Sepi dalam kesepian

Merana, mungkin yang terpikirkan dalam benak masing-masing. Tapi dalam kesepian itu ada rasa untuk tergugah menjadi jiwa yang bebas dari segala pengekangan pikiran yang kita ajukan sendiri. Sebab sebagai manusia kita pasti kesepian sehingga melahirkan pikir kemudian ditransferkan kepada orang-orang yang sepaham dan mengerti maka terjadilah diskusi. Kesepian tidak bermakna konotatif di sini yang ditinggal sendiri sehingga membentuk jiwa yang hampa nan kosong tetapi kesepian dalam melahirkan gagasan yang ideal yang dapat diterima khalayak ramai. Pemahaman akan gagasan akan menimbulkan berbagai macam wacana untuk memahami, mengerti dan menerima. Maka dalam pemahaman tersebut dibutuhkan interkoneksi yang simultan terjaga dan berkesinambungan. Interkoneksi dijalankan dengan tata cara yang anggun dan berwibawa maka akan membawa kita dalam pemahaman yang sejati. Interkoneksi tidak akan mampu mengungkap semua apa yang ada dalam benak kita masing-masing meski dalam jangka waktu lama kita wacanakan, diskusikan dan disimpulkan. Sebab kesemuanya itu masih berkesinambungan dan akan berubah-ubah menurut kondis, waktu dan tempat dimana harus sesuai dengan sekitarnya. Semoga kesepian dariku ini tidak berpengaruh luas untuk membuat pengaruh menjadi kesepian itu, maka manfaatkanlah waktu luang, senggang, rasa malasmu untuk tidak sepi dalam pemikiran akan interkoneksi yang merupakan diskusi paling mutual dan aktual. Sehingga rasa sepi dan kesepian ini akan berguna. Semoga!?

1 komentar:

  1. wah kesepian kadang menyakitkan tapi tak jarang kesepian membuat orang lebih mawas diri....

    BalasHapus